Minggu, 02 Oktober 2016

Sebenarnya ada satu orang Indonesia

Mereka tidak ada tempat kosong yang bisa kautempati. "Sebenarnya ada satu orang Indonesia menawarkan kau tinggal satu kamar dengannya. Dia ingin sedikit pengiritan. Tapi aku sudah sangat yakin kau pasti menolaknya. Karena yang menawarkan itu perempuan yang kerja di night club di kota ini. "Kau mungkin bertanya kenapa aku tidak mencarikan yang tinggal dengan orang asing yang laki-laki saja? Begini Sobat. Ini negeri asing. Ketika kau mau tinggal satu rumah dengan orang lain di negeri asing, ada beberapa pilihan. "Pertama, dan ini yang paling aman dan nyaman, adalah tinggal dengan orang yang sangat kamu kenal dengan baik. Biasanya adalah orang satu negara denganmu. Sudah aku katakan, kali ini tidak ada tempat teman-teman Indonesia yang kau bisa bergabung dengannya. Teman-teman 55/994 dari Asia Tenggara yang lain juga. Itu setahuku, sependek usahaku dalam tiga hari ini.

Aku tidak mungkin meletakkan kamu di tempat perempuan yang kerja di club malam itu kan. "Kedua, tinggal satu rumah dengan orang asing, yang satu jenis kelamin denganniu. Kau lelaki, memang idealnya ya tinggal dengan lelaki. Aku tahu kau banyak memegang norma dan ajaran. Masalahnya dari beberapa tempat yang aku datangi, aku merasa kau tidak akan aman dan nyaman tinggal di sana. Aman jiwamu, juga barang-barangmu. Aku tidak menemukan tempat yang aku merasa tenang kau aman. Aku ini, bolehlah kausebut bajingan. Hidup bebas. Maka aku paham di mana orang seperti kamu akan aman. Kalau ada yang aku rasa aman, aku pasti akan memilihkan kamu satu rumah dengan lakilaki, bukan perempuan. "Ketiga,

tinggal satu rumah dengan orang asing, yang beda jenis kelamin. Kau tinggal restoran. Ini pun tentu tidak asal tinggal. Harus dipilih yang benar-benar aman dan nyaman. Ketika aku 56/994 mendapatkan apartemen ini, aku rasa kamu cocok tinggal di sini. Aku sudah bicara panjang lebar dengan yang punya rumah. Dua gadis bule penghuni rumah ini sudah dua tahun tinggal di sini dan mereka tidak pernah bikin masalah. Aku sudah kenalan dengan Yelena tadi itu. Dia tinggal di kamar yang dekat dapur itu. Dia ramah. Jadi kau aman di sini. Begitu Sobat." Jelas De Harga Triflex Capsule vid panjang lebar. Ayyas mendesah panjang. Ia belum merasa puas dengan penjelasan teman lamanya itu. Masih ada yang sangat mengganggu nuraninya. Tinggal satu apartemen dengan dua gadis bule adalah hal yang belum pernah ternalar dalam pikirannya. Terbersit pun tidak. "Mungkin dengan tinggal bersama perempuan kau merasa aku aman. Ya, mungkin tubuh dan hartaku aman. Tapi bagaimana dengan imanku Dev? Justru imanku sangat terancam. Jika tinggal dengan bule yang laki-laki aku malah akan merasa aman!" Kata Ayyas tegas. 57/994 "He he he,

kamu merasa tinggal bersama bule laki-laki aman? Bodoh! Di antara bule itu ada yang gay. Apalagi gay yang ekstrim. Bayangkan kalau kau ternyata tinggal bersama empat bule gay. Kau mau jadi apa, heh? Nanti kau kira aku yang menjerumuskan kamu!" Sengit Devid. Ayyas diam tercengang. Ia tidak sampai berpikir sejauh itu. "Dan kau merasa kalau tinggal bersama bule lelaki, lalu kau akan selamat dari godaan bule perempuan? Bodoh! Kau kira teman bulemu itu tidak berani membawa teman perempuannya ke kamarnya? Imanmu malah lebih terancam! Justru setahuku, kalau bule perempuan masih berpikir membawa pasangannya ke kamarnya." Lanjut Devid sengit. "Agaknya aku datang ke tempat yang salah." Lirih Ayyas. "Terserah kamu. Kamu boleh menyalahkan dirimu. Asal jangan menyalahkan aku. Tapi cobalah jangan pesimis dulu. Lihat apartemen ini. Jarang ada apartemen seperti ini. Indah dan 58/994 teratur. Dan kau harus tahu. Biasanya apartemen yang dibuat zaman Stalin cuma punya satu kamar mandi. Karena memang untuk keluarga, jadi tak ada masalah. Tapi lihatlah apartemen ini. Pemiliknya telah merenovasinya dengan sangat baik. Karena tujuannya untuk disewakan per kamar. Setiap kamar di apartemen ini punya kamar mandi pribadi. Yang digunakan bersama hanya ruang tamu dan dapur. Maka anggap saja kau seperti di hotel. Privasimu sangat terjaga di kamarmu. Dan ruang tamu ini anggap saja seperti lobby hotel. Dapur dan bar itu anggap saja seperti restorannya. Si Yelena itu akan mandi di kamar mandinya sendiri, temannya yang aku tidak tahu namanya juga sama akan mandi di kamarnya sendiri, kecuali kalau kau mengajak

mereka mandi di kamarmu. Jadi menurutku kau aman dan nyaman di sini. Lain ceritanya kalau kamar mandinya untuk bersama, wah itu gawat untuk manusia moralis seperti kamu. Jadi kalau di tempat dengan privasi terjaga seperti ini, kau Obat luka diabetes sampai tergoda oleh Yelena atau temannya, ya itu karena 59/994 diri kamu sendiri. Sebab pada dasarnya jika kau ada di kamarmu, terus kaukunci rapat-rapat, kau aman. Jelas?" 60/994 Ayyas mengangguk dan menarik nafas, mukanya berubah lebih cerah. Penjelasan Devid itu membuat Ayyas merasa agak lega. Ia lalu bangkit dan memeriksa kamarnya. Kamar itu bernuansa biru. Indah, sejuk dan menyegarkan mata. Terlihat rapi dan cukup leluasa untuk aktivitasnya. Lantainya terbungkus karpet biru tua. Ada kamar mandi yang bersih di dalamnya. Lantai dan dindingnya dilapisi keramik putih gading. Meskipun sempit dan kecil, tapi sudah sangat cukup baginya. Di depan pintu kamar mandi ada wastafel mungil yang cantik. Ia putar krannya, airnya keluar perlahan. Ia periksa semua lampu, semua berfungsi dan menyala. Pemanas di bawah jendela juga baik keadaannya. Pemanas itu menyala sehingga kamar terasa hangat. Ada meja dan kursi yang bisa ia gunakan untuk menulis dan membaca. Lemari berukuran sedang cukup untuk menyimpan pakaian dan barangbarangnya. Ayyas membuka tirai jendela. Kaca jendelanya yang tebal itu mengembun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar